Haalloow... apa kabarmu, teman masa kecilku? Apa kamu masih punya rindu buatku? Hehehe... becanda aja....
Wahh.. berapa lama ya kita tak bertemu?? kamu masih ingat tidak, waktu kita masih duduk di bangku SD dulu? Katanya, kamu pacarku.... *eeaaaaa*
Padahal sejujurnya aku nggak ngerti apa artinya pacar waktu itu. Kita cuma sering belajar bareng, maen bareng dan ... pulang bareng.... kita juga pernah janji untuk tidak saling melupakan yaaa.... Ahahahaaha....
Aku suka kalau mengingat-ingat tentang masa itu, waktu kamu boncengin aku naik sepedamu... mwihihihihi... maaf ya, sudah merepotkanmu. Terusss, kita juga sering nonton kartun Dragon Ballz di rumahku... Hag hag hag.... apa banget deh yaa... gitu aja kita udah ngerasa seneeeeeeengggg banget....
Sampai akhirnya.... aku harus pindah ke luar kota, karena ikut ayah yang mutasi kerja.. :(
Tapi kita janji untuk tetap saling menjaga komunikasi. Karena biaya telepon SLJJ cukup mahal, jadinya kita maen kirim-kiriman surat dehh... :) Aku selalu suka membaca kabar darimu, dan selalu ingin cepat-cepat ketemu kamu.
Mungkin, kebiasaan itu juga ya, yang membuat kita suka menulis cerita, sampai sekarang. Iya, kamu suka menulis juga kan sampai sekarang? :D
Yaaahhh.. apalah daya.... mungkin saat itu kita sudah lelah ya... kita pun tak lagi punya cerita bersama, meskipun... kadang-kadang aku nggak lupa... sama kamu.... :P
Tahun-tahun berikutnya... kita ketemu lagi ya... tapi... aahhh.. entah, aku lupa saat itu aku merasakan apa. Aku ingat, adikmu, yang sering kamu ajak main bersamaku, pernah bilang padaku, biar aku deket lagi sama kamu...
Dan sempat juga aku bertemu ibumu, yang pernah mengajari aku memasak, di rumahmu... Ah, aku juga masih malu-malu.... Ehhmm kapan beliau kau beri hadiah menantu? *eehhh
Oh iya, lebaran tahun lalu, kamu ingin bertemu denganku. Tapi, sayangnya kita belum sempat bertemu. Katanya, kamu ingin bertukar tulisan denganku... Atau kamu malah mau mengenalkan calon ibu untuk anak-anakmu? Iya, gadis yang ada di rengkuh pelukmu saat itu.
Iya lebaran tahun lalu, saat kita tak jadi bertemu, aku melihat kamu dengan gadis itu. Mungkin kamu tak melihatku, maaf juga aku sengaja tak menyapamu. Maka dari itu, aku memutuskan untuk tidak memberitahumu, bahwa aku masih di kampung halaman kita, waktu itu.
Maafkan aku. Aku tak mau ada yang kemudian salah sangka. Memang ada hati yang harus kita jaga, agar kita tak menyakitinya.
Jadi, biarlah do'a saja yang menjadi media komunikasi kita. Aku do'akan semoga kamu bahagia, dengan apapun yang akan menjadi kehendak-Nya.
Terima kasih sudah memberiku masa lalu yang membuatku tersenyum saat mengingatnya. Iya, tentang aku dan kamu, dulu.
No comments:
Post a Comment