Menyapamu, seperti rasa haus setelah aku mendaki gunung menjulang... Boleh? Aku hanya ingin bilang, bahwa aku sungguh-sungguh sayang....
Bukan, bukan tentang siapa..
Ini tentang apa dan bagaimana..
Aku yang selalu ingin menghela hawanya
Aku yang selalu ingin mencumbu sudut-sudutnya
Ah, apalagi ketika berpayung langit senja
Meski mungkin tak lebih indah dari surga
Tapi aku bisa menciumi aromanya
Dengan sangat bahagia
Itu, kau..
Kau boleh katakan aku berlebihan
Tapi asal kau tau..
Ketika cinta masih sanggup menyembunyikan rasa,
Tentang ini, aku katakan tidak!
Aku lugas mengungkapnya
Tanpa batas menceritakannya
Dan kau boleh tau
Bagaimana rindu-rindu itu memburu
Setiap jejak yang kutapak
Tak pernah aku mengelak
Seolah semesta memelukku
Sangat erat! Sungguh!
Dan dalam benakku pun
Selalu melagu langgam jawa yang begitu syahdu..
Nyaris bisu..
Aku bukan ingin mencari siapa-siapa
Apalagi mengais-ngais nama
Aku hanya ingin mencipta langkah-langkah semata
Bersamamu, Jogja..
Membaui hawa
yang sanggup menyihir segala nestapa menjadi pesan bijaksana..
yang mungkin saja, mereka rindukan juga..
Aku rindu Padamu!
Sudut semesta, Jogja...
No comments:
Post a Comment