Wednesday, October 27, 2010

Melelehkan Hati dan Rasa

Temen-temen bilang, foto yang aku pamerin di fesbuk, sangat monoton....makaaaaannn melulu... atau foto-foto aneh yang nggak penting. Wah padahal itu foto-foto selalu diambil di tempat-tempat unik yang pernah aku kunjungi loh. Maklumlah...kecintaan terhadap dunia jalan-jalan dan kuliner ala kantong kempes.. :P Maksudnya, yah gimana caranya kita tetep bisa makan dan jalan-jalan meski kantong kita lagi nggak tebel... *soalnya enggak bawa gembolan* *apa deh*

Aku sih, suka makanan yang unik-unik. Dan selalu pengen nyobain makanan yang belum pernah aku makan. Asalkan tidak mengandung DUREN!!!!! That’s my ENEMY!!!!!

Kali ini aku pengen berbagi sama kalian tentang satu menu, yang cukup unik, terutama menurut aku...hehehe.... namanya... Fruit Melted Sauce.... keren kan namanya. Sebenernya itu nama, aku karang sendiri, karena sang chef pun bingung untuk memberikan nama. Kenapa aku pilih nama itu? Yah sesuailah dengan bahan-bahan yang terdapat di dalamnya...

Okay... check it out...

Berbagai macam buah seperti melon, semangka, anggur, nanas, sampai stroberi ada dalam makanan yang punya nama Fruit Melted Sauce ini... ini bukan makanan pembuka atau penutup. Justru dimakan bersama nasi, hmm lebih cocok untuk menu makan malam deh. Buah-buahan dengan rasa manis dan asam itu lebih terasa lezatnya saat saus merah melumurinya. Sausnya sih, dibikin mirip sama kayak saus yang melumuri koloke gitu. Cuman, ini bawang-bawangannya kerasa banget, ada tomat buahnya juga. Ada rasa-rasa pedas sedikit menambah keserasian lidah yang bergoyang mengiringi lumatan-demi lumatan. Sluurrrpp ajib dah pokoknya.

Supaya lebih sedap, sang chef menambah lauk telur dadar. Jadi komplit deh rasanya, ada manis, asam, asin, pedes, nyampur jadi satu. Dan sausnya yang melted-melted itu loh bikin nggak mau berhenti ngunyah buah-buahan istimewa itu.

Hmmm cocok juga nih, buat ibu-ibu yang punya anak enggak suka buah. Tuh, ternyata buah-buah juga enak dimakan dengan nasi. Cobalah meramunya, tapi maaf, resep detilnya, nggak bisa dibagi sini..hehehehe....

Kalian bisa ketemu menu ini kalau kalian berkunjung ke sebuah kantor yang terletak di salah satu ujung Jakarta Selatan. Itu hanya menjadi salah satu menu spesial ala chef di kantor itu kayaknya.

Olreit, semoga bakal ada menu-menu unik lain yang bisa dibagi disini. *menunggu diri sendiri ngeces-ngeces lagi*








thanks to:
Mba Ana yang bikin chef ngijinin masakannya dipoto...mwihihihi...
Mas Aie yang rela jadi potograper alay...mwihihihihi....


Jadi, dalam tulisan ini, aku cuma modal lidah.. :P
ngetiknya??? *dikeplakkeyboardkarenabo'ong*

Tuesday, October 19, 2010

Tentang Temen Curhat


Tiba-tiba teringat masa SMA yang penuh cinta, canda dan tawa. Ketika memiliki teman dengan segala keunikan dan cara mengungkapkan rasa persahabatan yang banyak macamnya. Inget nggak sih, gimana cara yang kita pilih untuk menghindari guru nyebelin, ikut ekskul paling keren di sekolah, ngedeketin gebetan, sampe dapet bonus jajanan di kantin.

Dan yang juga pasti pernah dirasain, adalah meluapkan emosi yang kadang terlihat sangat labil. Belom lagi kalo peristiwa yang menyebalkan itu terjadi berulang-ulang. Ujung-ujungnya, adalah curhat ke temen dengan emosi yang meledak-ledak atau bahkan ngedatengin “musuh“ yang bersangkutan dan nantangin terang-terangan. Labil banget deh. *kebanyakan nonton sinetron*

Seperti yang pernah dirasakan penulis, di masa-masa SMA-nya, kira-kira tahun 2000-an (udah satu dekade bo‘!), juga pernah merasakan pahit getirnya menjadi remaja yang kadang terlalu labil, hehe..tapi nggak pernah ngegaplok anak orang kok....

Setiap kali lagi bosen, gemes, kesel dan pengen marah, aku sering banget mencorat-coret apappun yang ada di dekatku. Boleh kertas, meja, baju atau tangan aku sendiri. *ketauan deh sapa yang suka bikin meja-meja di sekolah kotor*



Misalnya nih, lagi sebel ato bosen sama guru yang ngajar, aku bakal nulis:
DENGARLAH SUARA HATIKU, AKU LELAH...
TAUKAH KAMU, AKU TAK SANGGUP LAGI BERSAMAMU

Nah, kalo lagi kesel ama temen:
I WILL NEVER TOUCH U AGAIN!!!
GO AWAY FROM ME

Ehem, trus kalo lagi jatuh cinta:
Aku bakal nulis puisi sehalaman penuh, dengan bahasa semiotika ala anak SMA. Trus, kalo buku itu abis dipinjem temen, bakal ada coretan-coretan laen yang mengikutinya. Seperti:
AKU SEDANG MERINDUI BINTANG MEMANG (ada tuh di kelasnya), emang bintang anak emak lo! --yang gak pake CAPSLOCK itu yang nambahin adalah temen-temen yang lain.
BILA SAJA WAKTU BISA MENGANTARKU MENEMUINYA (bisa2, tapi bayar yah), matre banget seh! --yang gak pake CAPSLOCK itu yang nambahin adalah temen-temen yang lain.
MUNGKIN HANYA LANGIT YANG MENGERTI....n bla bla bla..... berlanjutlah semua itu dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya. --yang gak pake CAPSLOCK itu yang nambahin adalah yemen-temen yang lain.

Najis ya??? Haha... Terlalu.... *backsound lagu bang haji *halah

Gitu tuh, kelakuan yang terus berkembang dari jaman ke jaman. Dari mencorat-coret kertas bekas atau media apapun seadanya, sesuai perkembangan jaman kebiasaan itu pun mulai mengenal media-media yang lain seperti organizer atau binder. Di dalam buku kecil, imut itu, tiap hari adaaaa aja tulisan yang dipajang dan suka banget mejeng-mejeng dan dikomen sana sini... *bakat narcis* cuman, komennya secara lisan... jadi tuh, antar sesama teman, jadi tau sama tau gitu deh tentang apa yang dirasa atau dikerjain *ini mah curcol*

Beranjak ke binder, sampe masuk jaman mahasiswa, kegemaran itu juga mengalami perubahan yang cukup signifikan. Lama-kelamaan, tulisan yang mejeng di lembar-lembar loose leaf binder itu pun menjadi FORUM DISKUSI UNTUK KALANGAN SENDIRI. Mungkin, kalo dulu curhat lewat chatting pake kertas-kertas kecil, nah di jaman mahasiswa curhat ditulis dengan gaya cerpen. Trus, dituker sama temen, dan temen itu ngasih jawaban dengan tulisan berbentuk cerpen juga, atau essay, bahkan puisi. Kebiasaan itu pun berkembang dari waktu ke waktu, sampai-sampai halaman curhat lebih tebal daripada penjelasan dosen....hehehe.... *kuliah sambilan*

Dari media tulisan tangan, lama-kelamaan berkembang ke arah digital. Dimulai dari email, group, blog lalu munculnya jejaring sosial, semacam Friendster, Facebook, Twitter, Hi5, Koprol dan masih banyak lagi yang lain.

Gimana?? Kalian juga pernah mengalami hal itu kan? Yah, walaupun nggak freak, tetep pernah nyoba kan meski sedikit. Hehe..maksa banget seh... *siram air*

Nah, kalau sudah begini, artinya mengungkapkan semua yang ada dalam hati dan otak tetap menjadi suatu kebutuhan. Kalau bahasa psikologi-nya: KATARSIS. Dimana seseorang butuh untuk melampiaskan apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan. Entah itu sesuatu yang menyenangkan, menyedihkan, ataupun menyebalkan. Semuanya, ingin tetap diungkapkan.

Kita juga sering denger, bahwa kita dikaruniai dua telinga dan satu mulut, adalah agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Ketika orang lain sedang membutuhkan waktu untuk katarsis, kita bakal lebih bijaksana kalau kita mau mendengarnya sampai dia selesai mengungkapkan semuanya. Kadang mereka tidak butuh banyak komentar, dan bahkan mereka tak butuh solusi penuh dari kita. Bisa jadi, mereka hanya ingin didengar, dimengerti, dipahami, atau juga butuh penguatan atas keputusan yang akan diambilnya.

Baiklah, mari kita coba untuk jadi temen curhat yang baik. Seperti kertas-kertas bekas, organizer, binder, blog, dan jejaring sosial lain yang menyediakan tempat katarsis. Masa iya, kita bakal mengijinkan teman-teman, sahabat dan saudara kita untuk lebih percaya kepada banyak media daripada sama kita. Hehe... media adalah tempat untuk memublikasikan sesuatu, jangan sampai sesuatu yang nggak layak kita publikasi, justru terpublikasi tanpa sengaja dan bakal merugikan.

Olreit, let’s keep our friendship with this heart…
Hanya ingin memahamimu, hingga detik tak berteman dengan waktu... *kedip-kedip*

Thursday, October 07, 2010

Terapi Jiwa yang Labil: Dari Musik Hingga Pidgin


Then, beberapa minggu kemudian, setelah menjalani terapi buku, Luna udah agak sembuh… Ia pun melanjutkannya dengan terapi music, cukup panjang juga sih perjalanannya. Hingga akhirnya dia klik banget sama lagu Tanpa Rasa punya Cokelat dan nancep banget sama referensi dari seorang teman, lagunya Dashboard Confessional yang judulnya Belle of the Boulevard itu. Yippie…. Ajib dah.

Mengubah mind set dan lebih memilih konsentrasi sama kerjaan, bikin Luna lebih baik. Meski kadang kelabilan itu suka muncul tiba-tiba. Seperti sore itu….

Gagal nonton Wall Street karena masih harus melanjutkan trip anjangsana bersama ayah dan bunda, ternyata bikin Luna kejer juga. Sampai-sampai, keesokan petangnya, dia nekat ngelayap nggak jelas ke sebuah mall pinggiran Jakarta *sejak kapan sih dia doyan nge-mall*. Setelah gempor dan kelaperan, Luna pun bingung mo makan apaan. Dia baru inget kalau dia punya gratisan french fries dari fast food yang bangunannya didominasi sama warna kuning itu :D

Antara iya dan tidak, Luna memasuki fast food idola anak-anak itu. Sapaan waitress udah nggak bisa Luna perhatiin. Dia justru bingung mo pilih menu apa, ayam?? Hmmm kan udah lama musuhan sama ayam.. :( burger?? Tapi pengen nasi. Hadeehhhh…. Dengan segala keterpaksaan Luna pilih menu nasi ayam… :(. Mbak yang dikasir pun menyebut jumlah nominal yang harus Luna bayar. Luna keluarin duit dari dompet lah…sambil nunjukin sebuah kupon gratis French fries yang dia dapet dari toko buku tempo hari. “Sama nukerin kupon ini ya, mbak” kata Luna. Lalu, mbak kasir itu memanggil seorang rekannya, “Kak, ini masih bisa gak?” Luna ngerasa aneh aja, kok nggak langsung dilayanin aja. Justru nanya ke temennya, kan itu masa berlaku masih seminggu ke depan.

Nggak berapa lama, si mbak bilang, “Maaf, Kak, ini bisa ditukarkan untuk kunjungan berikutnya aja ya. Karena harus satu stroke pemesanan sama yang tadi,”. Luna manyun dan sedikit-sedikit ngerayu. Hmmm haduh, tau nggak sih mbak, kalo nggak ada kupon gratis ini saya juga males makan disini.. :(. Dengan berat hati Luna menerima kenyataan itu. Sepintas dia kepikiran, apa mesen satu kentang lagi yah…kan bisa dapet dua jadinya. Tapi dia mengurungkan niatnya itu, dia inget kalo tadi siang, menu lunch di kantor adalah nasi+bihun+sambel goreng kentang. Masa mo makan French fries juga..bisa-bisa mukanya mirip kentang. Hmm kentang??? *jadi inget Kakak Bukhin si Kentang, hahahaha*

Luna pengen protes sama mbak kasir toko buku yang harusnya ngasi tau: MBAK INI KUPON NGELUARINNYA PAS MO MESEN YAHHHHHH. Mungkin mbaknya nggak tahu kalo manusia yang dikasi kupon itu kondisi jiwanya sedang gundah gulana dan tidak memiliki pikiran sehat yang memadai. Mwahahahaha…

Baiklahhhh…kenyang, Luna pulang ditemani rintik hujan yang kian menderas, tapi tak lagi membuatnya meringis. It’s just romantic night with the loneliness. Love it!, batin Luna.

Nyampe di kosan, Luna berniat merajut kata dengan tinta. Ia hanya ingin bercerita tentang langit yang menemaninya meski hanya gulita yang dirasa. Ia pun mulai meraba kisah yang harus mengalir dengan tinta di lembar lain untuk tetap merangkai cerita. *horeee semiotika itu kembali *Luna beranjak sembuh*

Tiba-tiba, “Luna, here we come, with something special”. Temen kos yang juga sekantor sama Luna baru datang, dan bawa oleh-oleh katanya. Hmmm kabarnya mereka bawa ayam bakar…sisa dinner yang kelebihan…bwahahahaha…ayam?? *jantung Luna berdegup tak menentu* Karena Luna lagi sibuk curhat di telepon, dia lama banget keluar kamar buat ngambil itu yang namanya ayam bakar. Arrrgghhh Luna merepotkan salah satu teman kosnya yang kemudian rela mengantarkan sepotong ayam bakar di atas piring.. *lemparin aja mbak *anak kurang ajar, dikasih, minta dianter pula *Luna nyengir.

O-ow…ini ukuran ayam bakar untuk porsi sapa yah, batin Luna. Buat Luna sih, itu ayam gede bangettttt!!!! Sumpah dah, mungkin ayam yang dimakan upin ipin juga segede ini yah…. Luna masih nggak percaya dengan ayam bakar yang dilihatnya itu. Apa?? Makan malam ayam, besok sarapan juga ayam?? Segede ini pula?? *Menatap ayam dengan pandangan nanar*

Luna berdoa, semoga keesokan harinya, mukanya nggak kayak Pidgin…. :P

Terapi Jiwa yang Labil : Buku Lucu



Semua berawal dari kelabilan jiwa beberapa waktu lalu. Dimana diri merasa gundah gulana dan pikiran melanglang buana entah kemana. Membelah bumi, menyeberang lautan dan terdampar di sebuah pinggiran hutan. *apa deh*

Sudah menjadi kebiasaan, di saat jiwa sedang dalam kondisi yang tidak menentu. Luna membabi buta untuk sembuh dari penderitaan itu. Pengen rasanya nyari pohon mawar yang tumbuh dengan rindang, dan segera melaksanakan pembunuhan terhadap diri sendiri di pohon mawar itu. Jempol doang tapinya dicocrokin ke durinya…. *apa deh*

Beruntung kedua orangtua Luna punya anak yang tahu diri. Dalam pengembaraan jiwa yang gundah gulana, ia tak berpikir pendek untuk mengakhiri kisah hidupnya. Karena yakin nggak ada yang bakal nyentuh dan menghargai setiap karyanya kalo dia melakukan perbuatan nista itu. Luna justru terjebak dalam hiruk pikuk dan kebingungannya memilih bacaan dan lagu-lagu yang dia harap mampu melenyapkan semua nestapa di hatinya. *obbie mesakh banget seh*

Ke kanan dan ke kiri, cari referensi. “Aku pengen bacaan-bacaan lucu!“ teriak pake toak. Mulai dari komik Hagemaru, Married With Brondong, My Stupid Boss sampe Cat in My My Eyes direkom oleh beberapa kawan. Malam itu juga Luna mengobrak-abrik sebuah toko buku ternama di negeri ini. Kali ini, cabang di pinggiran Jakarta lah menjadi target operasinya, ehh Depok! Tapi gak nemu semua buku yang telah direferensi. Blasss!!!

Ada aja kali dua jam, mondar mandir…sampe Luna mo nyerah aja dengan membeli buku : Padang Bulan punya Andrea Hirata. *waduh emang bisa mikir ngebaca dalam keadaan begitu*. Hingga akhirnya Luna menemukan sebuah novel komik berjudul Married with Brondong.. yihaaaah..ini buku markocol yang direferensi seorang teman yang lagi mabok Ridho Rhoma juga..huaahahaha. Tanpa basa-basi Luna menyambar buku yang tergolong aneh itu. Selanjutnya, ia berjuang mencari satu buku Fahd Djibran yang direkom juga via sms: cat eyes fadh djibran. Otomatis, computer pencari menyebut: JUDUL YANG DICARI TIDAK DITEMUKAN. Padahal harusnya yang ditulis: Cat in My My Eyes, Fahd Djibran. Belakangan Luna tahu, itu bukan buku gokil, tapi filosofis banget *nelen ludah* untung nggak jadi… *bawa sapu mo mentung yang ngerekom *ehh. Akhirnya, Luna menyambar satu buku lagi, My Stupid Boss yang menurut si Bintang itu buku gokil banget. Yahh boleh deh, sekalian reuni ke masa-masa yang kemaren dimana Luna memiliki….ahhh ga jadi curhat deh, ntar ditangkep polisi.. :D yang jelas..bos Luna yang sekarang nggak buku itu banget dah!!!

Setelah dapet buku lucu, luna pergi ke kasir untuk menuntaskan kewajibannya a.k.a MBAYAR!! ehhh mbak-mbak kasirnya membagi satu kupon gratis French fries sebuah fast food tenar yang sempat menjadi tempat makan favorit Luna just because of sundae strawberry.. :D. lumayan sih….

Baru nyampe di kamar kos, Luna udah langsung membongkar belanjaannya, halah..nggak sabar mo ngakak sampe nungging-nungging sambil pasang headset yang membagi suara JB, Tompi, sampe Lenka yang cukup menenangkan *versi Luna loh*
bersambung