Dan memang sudah takdir pula, bila seorang Kania selalu datang di tempat kerja pada batas maksimal, eh kepagian lima menit ajah Kania justru merasa bersalah… kasian bener Kania selalu menjadi ratu telat dari bayi…xixixixixi…
Segala macem aturan tak jua membuat Kania berhasil memerbaiki kasus kemangkirannya. Meski bukan potong gaji, infotainment dadakan lah yang bakal menjadi hukuman sosialnya.
Suatu pagi, entah mimpi apa yang membuat Kania datang 25 menit lebih cepat dari batas maksimal. Mungkin saja perayaan Sumpah Pemuda yang membuatnya bulat tekad memerbaiki diri. Mengejutkan, bukan hanya bunyi check clock Kania yang terlalu pagi, tapi…baru saja Kania berbalik menjauh dari mesin check clock , senyuman termanis yang belum pernah ia lihat sekalipun selama mengais rejeki di gedung biru itu, tiba-tiba menyungging dari bibir perempuan paruh baya yang manis. Tak lain dan tak bukan, Kania’s big bos… ooow, seperti tak percaya, Kania membalas dengan ragu, “Buset, jangan-jangan aku ke-GR-an?!” batinnya.
Sambil membawa puluhan teka-teki, Kania berjalan menuju ruang kerjanya. Batinnya senyum-senyum sendiri, makin mirip orang nggak waras. Antara senang, bangga, heran, aneh bercampur kayak rujak gobet. Sampai…”Jeglukkkk”, Kania pun mengaduh, kakinya terkilir, dan parahnya… HAK SEPATUNYA PATAH! Kania harus berjalan menyeret sejauh beberapa meter. “gosh, what happen aya naon”. Sepertinya Kania mengalami resistensi terhadap mimpinya semalam. Ia tak mampu mengingatnya sedikit pun….
Bukannya menyambar buku kerja, ia justru bergegas mencari pinnjaman lem ALTECO yang dikenal mantap mengobati luka-luka patah semacam yang terjadi pada hak sepatunya. Kania harus menguda-udal bakat nge-sol sepatunya detik itu juga, DILARANG MALU. Meskipun, sejumlah temannya terus saja melontarkan komentar dan cibiran nggak penting. “Udah lah, kalo biasa pake bakiak, bakiak aja…” Tasya mengomentari sambil cekikikan. Kania menyimpan balasan, dan tetap konsentrasi dengan ‘usaha sol sepatu’ barunya.
Mulanya, kania pengen ikut-ikutan iklan sebuah permen pedes jadul itu, PATAHKAN SAJA, dan BERES! Ternyata nggak enak sama sekali dipakenya, so, IKLAN ITU BO'ONG!!! >.<
Akhirnya, hak sepatu yang udah ia patahkan, harus dilem dengan teknik sebisanya:
1. Oleskan lem pada bagian yang hendak ditempeli
2. Biarkan lem agak mengering
3. Lekatkan hak sepatu
4. Gencet dengan benda berat supaya rekat
Untuk melakukan teknik 1-3, Kania bisa mengerjakannya dengan lancar. Tapi…untuk yang terakhir, Kania bingung. Biasanya, yang Kania liat di tukang sol sepatu itu, mereka pake kayu dan menambahkan paku kecil *keliatan banget sering nge-sol-in
sepatu*. Nah kalo di kantor, di tempat formal ini, apa yang bisa Kania lakukan.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-3j5IlgAN3GcgRqqdIpFGLtqVahr8oCdwbGJOQqYwzQfOPc_8TlZYwi_n5zTsavz6xs86F9aAZ1R9thkgW-Bf7XOjVwbdYuHRraXBlpNsEEkRM6UDZkvKLSvZMbd9nTV8YB9tTA/s320/Image006.jpg)
Sepatu sudah bisa dipake seperti biasa, lem pun sudah disimpan kembali.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnYsdDaQi8YhbPUeGDM5cTTKWFaWO6j6uWB5oCiXRPJrigDxA3YBfh42yhiw1bM9I1aRz_cNP8jtdpnp4O3C_5FXdtZIb1wV7M-0XcPmiVyzsvfV2fFGZWbhI4gOo-NMfazhP6iA/s320/Image007.jpg)
Huuuh, bener-bener di hari SUMPAH PEMUDA, ada SENYUM MEMBAWA LUKA. Nggak pengen lagi deh. Pesan ku untuk para pemuda, nggak perlu bangga dengan senyum seorang bos judes! *Kania mengumpat-ngumpat dalam hati sambil terus berusaha membersihkan ceceran lem Alteco yang susah banget ilangnya.
No comments:
Post a Comment